Pengertian Reksadana, Jenis, Strategi, Keuntungan dan Risikonya
Pengertian Reksadana, Jenis, Strategi, Keuntungan dan Risikonya
Jenis reksadana terbagi menjadi empat macam bisnis,apa saja jenisnya ialah reksadana pasar uang, saham, campuran dan pendapatan tetap.
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi untuk publik pemodal, terkhusus pemodal kecil, dan para pemodal yang tidak mempunyai waktu serta keahlian untuk menghitung resiko-resiko terhadap investasi mereka.
Reksadana dirancang sebagai alat untuk mengumpulkan dana dari publik yang mempunyai modal, memiliki keinginan untuk melakukan investasi, tapi pengetahuan dan waktu yang mereka miliki terbatas.
Meningkatkan peran pemodal lokal melakukan investasi dalam pasar modal Indonesia adalah salah satu harapan dari progam reksadana.
Pengertian Reksa Dana
Pada arti umum, reksadana memiliki pengertian sebagai wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari publik pemodal, kemudian langkah selanjutnya adalah diinvestasikannya dalam portofolio efek yang dijalankan oleh manager investasi.
Adapun tiga hal yang berhubungan daripada definisi tersebut, adalah sebagai berikut:
- Adanya dana dari masyarakat/publik pemodal
- Dana diinvestasikan portofolio efek
- Dana dikelola oleh manger investasi
Kesimpulannya dana yang dikumpulkan dalam reksadana adalah dana milik bersama para pemodal, sedang manager investasi ialah pihak yang mengelola dana tersebut dengan penuh kepercayaan dari pemodal.
Reksadana adalah harapan terbaik dari para publik pemodal, dengan dana mandiri mereka menanam saham, yang diharapkan akan menjadi bibit keuntungan dalam pasar uang.
Jenis - jenis Reksadana
Apa saja jenis-jenis reksadana? jenis reksadana terbagi menjadi empat, mari kita ulas lebih dalam di artikel bawah ini.
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang berinvestasi pada jenis instrumen atau alat investasi pasar uang, dan memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Bentuk instrumen investasinya yang dimiliki ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
- time deposit (deposito berjangka)
- certificate of deposit (sertifikat deposito)
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
- Dan macam-macam instrumen investasi pasar uang lainnya.
Menjaga likuiditas dan pemeliharan modal adalah tujuan utamanya. Bisa dibilang jenis ini adalah reksadana yang paling rendah resiko, daripada jenis lainnya.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva yang dimiliki dan dalam bentuk efek hutang atau disebut obligasi, ya jenis ini adalah jenis reksadana pendapatan tetap.
Apa tujuannya?, adalah guna menghasilkan stabilnya tingkat pengembalian. Resiko yang dimiliki relatif lebih besar jika dibandingkan reksadana pasar uang.
Baca Juga : Pengertian Bisnis Online, Keuntungan Serta Manfaat Untuk Penjual Dan Pembeli
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Jenis reksadana ini adalah reksadana uang menempatkan dana investasinya dalam portofolio yang memiliki banyak variasi. Saham dan digabung dengan obligasi, adalah bentuk yang dapat dimiliki oleh instrumen investasinya.
Tujuan yang dimiliki adalah guna mendukung tumbuhnya harga dan pendapatan. Resiko jenis ini memiliki sifat moderat dengan kemungkinan tingkat pengembalian tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva yang dimiliki dan dalam bentuk efek bersifat ekuitas, ya jenis ini adalah jenis reksadana saham.
Tujuan yang dimiliki adalah guna pertumbuhan saham atau unit kedepan jangka panjang. Resiko yang dimiliki lebih tinggi dari pada reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, akan tetapi mempunyai potensi atau kemungkinan pengembalian yang tertinggi.
Keuntungan Berinvestasi di Reksadana
Apakah keuntungan Investasi reksadana adalah datangnya berbagai peluang akan keuntungan. Para investor reksadana mampu melakukan diversiikasi investasi tanpa harus mempunyai modal besar.
Contohnya adalah investor yang mempunyai dana kecil atau terbatas dapat mempunyai portofolio obligasi, yang mana hal tersebut tidak mungkin dimiliki oleh investor tanpa dana besar
Terkumpulnya dana dalam jumlah besar melalui reksadana membuat manager investasi mampu untuk melakukan diveriikasi pada barang atau produk investaso di pasar modal ataupun di pasar uang.
Kesimpulannya investasi dilakukan para macam-macam produk investasi saham, deposito dan obligasi menurut kebijakan dari jenis/masing-masing reksadana yang dikelola. Manisnya keuntungan dalam investasi di pasar modal dapat dirasakan oleh investor awam sekalipun.
Keahalian dalam menentukan saham yang baik guna untuk dikoleksi adalah hal yang tidak semua investor memiliki. Strategi, pengetahuan dan kemampuan adalah hal penting, karena pekerjaan itu adalah bukan bisnis yang mudah.
Dengan berinvestasi di reksadana, investor tak perlu pusing memantau kegiatan atau kinerja investasinya. Demikian ini karena, hal tersebut telah diolah dan ditangani oleh manajer investasi dengan kemampuan profesional dan berpengalaman di bidang pengelolaan dana.
Baca Juga: Emas Antam, Perbedaan Dengan UBS Dan Harga
Risiko Berinvestasi di Reksadana
Selain peluang yang didapat, kebalikannya resiko juga dapat datang, hal ini adalah wajar dan seperti halnya wadah investasi lainnya.
Misalnya resiko muai kurangnya nilai unit penyertaan. Risiko dari pengaruh turunnya harga dari efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya terdaftar dalam portofolio reksadana. Namun biasanya hal ini mampu diminimalisir keadaanya oleh manajer investasi menggunakan prinsip diversifikasi yang telah diterapkan.
Jika ada resiko likuiditas merupakan risiko yang berhubungan dengan kesulitan manajer investasi apabila sebagian besar dari investor reksadana melakukan re-demption atau penjualan kembali dari banyak unit yang dimiliki. Peluang resiko ini dapat membuat manjer investasi mengalami kesulitan dalam menyediakan uang tunai dari redemption tersebut
Strategi Investasi Reksa Dana
Berikut ini ada empat jenis strategi reksa dana yang harus anda pahami dan ketahui, sebelum anda memutuskan melakukan investasi ke reksa dana. Apa saja jenis strategi itu mari kita bahas melalui artikel dibawah ini.
1. Strategi ‘Market Timing’
Strategi ini adalah kemampuan untuk memahami waktu pembelian yang tepat. Saat anda masuk dalam pasar yang sedang beranjak menguat serta harga masih rendah anda akan mendapat peluang untuk mendapat untung besar.
Akan tetapi berhati-hatilah karena jika anda terburu-buru untuk membeli reksadana yang memiliki harga tinggi maka peluang mendapat profit keuntungan menjadi lebih kecil. Hal ini akan bertambah parah jika menjual saat harga sedang merangkak turun.
Memprediksi jalanya pasar dengan indikator IHSG dan gerak imbal balik obligasi harus dengan kesabaran, ketelitian dan tepat waktu adalah kunci daripada kesuksesan dalam melakukan investasi.
Dengan strategi satu ini, kamu sebagai investor harus bisa melakukan prediksi terhadap pergerakan pasar dengan memperhatikan indikator IHSG dan pergerakan imbal hasil obligasi. Cara satu ini membutuhkan suatu kesabaran, ketepatan dalam waktu serta teliti dalam melihat serta melakukan penilaian kondisi pasar uang, karena ini adalah kunci dari kesuksesan dalam berinvestasi dengan strategi ini.
Tenang dalam melakukan, jauh dari emosi dan kontrol ego agar tidak rusak psikologi adalah dasar strategi agar memperoleh profit. Banyak melakukan konsultasi juga baik untuk menjadikan semua jadi lebih untung.
2. Strategi “Buy and Hold”
Anda mempersiapkan dana untuk masa depan, atau kebutuhan yang besar jangka panjang, maka strategi yang satu ini adalah jalan yang tepat.
Mendiamkan investasi untuk jangka panjang dan tanpa melihat pergerakan harga di pasaran adalah akan menguntungkan dengan asumsi yang kuat. Jalanya investasi ini memiliki jangka waktu sekitar 15 tahun. Misalnya dana sebesar 25 juta, dana itu akan diendapkan selama jatuh tempo 15 tahun, dengan tidak melakukan pembelian kembali, pengalihan serta penjualan.
3. Strategi “Lump Sump”
Lump Sump adalah strategi tepat bagi anda yang tidak ing repot mondar-mandor menyetor investasi. Menanam seluruh dana pada awal inves adalah jalannya strategi ini.
Contoh anda mempunyai uang Rp 10 juta, dan anda investasikan seluruh uang Rp 10 juta dengan tidak harus menambah dana investasi. Strategi dapat dijalankan oleh investor yang mana mereka mempunyai penghasilan tidak tetap, karena mereka dapat melakukan kembali ber-investasi setelah terima keuntungan. Cara ini cukup aman dan efektif, karena memberikan keuntungan penuh.
4. Strategi “DCA (Dollar Cost Averaging)”
Jika anda termasuk investor yang senang dan merasa aman dalam bermain serta fokus menjaga nilai invest, lalu tanpa melakukan usaha besar, ini adalah strategi tepat untuk anda pilih.
Strategi ini memiliki rute mirip dengan cicilan, akan tetapi dana anda gunakan guna membeli saham yang bagus, dengan dana sama secara konsiten, contihnya satu bulan sekali per 3 bulan. Strategi ini tepat untuk anda yang mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya.
Telah kita bahas perbedaan reksadana dan saham, dan tidak lupa strategi cara investasi reksadana lengkap dengan jenis-jenis reksadana. Semoga artikel ini menjadi gambaran untuk anda, dan mendapat keuntungan atai profit pendapatan tetap. Terimakasih jangan lupa share dan tinggalkan komentar.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Reksadana, Jenis, Strategi, Keuntungan dan Risikonya"
Posting Komentar
Terimakasih Telah Berkunjung Silahkan Tinggalkan Komentar.