8 Tembang Pangkur Tema Pitutur Dan Filosofi Yang Terkandung
8 Tembang Pangkur Tema Nasehat Dan Filosofi Yang Terkandung
Tembang Pangkur adalah salah satu tembang macapat yang populer di Jawa dan Bali. Pangkur dari kata Jawa yaitu mungkur jika diterjemahkan berarti mundur atau menjauh. Filosofi dan makna yang terkandung adalah manusia harus mencegah gejolak nafsu yang membara di dalam dada. Mulai tenang dan hati hati serta tidak mengedepankan ego. Mungkur bisa berarti pergi atau menghindar.
Perjalanan manusia tergambarkan dalam jenis-jenis tembang Macapat, urutannya adalah Mijil, Maskumambang, Sinom, Asmarandana, Kinanth, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Mêgatruh dan Pocung. Satu demi satu tembang menggambarkan perjalanan keramat manusia yang berakhir pada tembang Pocung (wafat dan di kubur).
Isi dari tembang-tembang macapat dibawakan dengan lirik atau cakepan yang jika dibaca kadang ada tema candaan dan jenaka, namun tidak mengurangi nilai yang terkandung. Secara psikologi nasehat yang dibawakan atau diberikan akan sampai pada pendengar dengan suatu hiburan menenangkan hati.
Pugeran / Struktur Tembang Pangkur
Paugeran tembang adalah skema khusus yang dimiliki oleh suatu syair atau cakepan lagu. Pada tembang pangkur memeiliki aturan sebagai berikut : guru gatra, guru lagu dan guru wilangan 8a - 11i - 8u - 7a - 8i - 5a - 7i.. Penjelasannya Pangkur memiliki cakepan berjumlah 7 larik (Guru gatra = 7). Cakepan pertama berjumlah 8 suku kata, baris ke dua berjumlah 11 suku kata, baris ke tiga berjumlah 8 suku kata.
Cakepan ke empat memiliki jumlah 7 suku kata, Baris ke lima berjumlah 8 suku kata. Cakrpan ke enam jumlah 5 suku kata. Terakhir ke tujuh berjumlah 7 suku kata (Guru wilangan = 8, 11, 8, 7, 8, 5, 7). Skema khusus suku kata dari setiap kalimat berakhiran vokal a, i, u, a, i, a, i (Guru lagu = a, i, u, a, i, a, i).
Contoh Pangkur Lengkap Makna Beserta Terjemahan
Sobat kali ini topwui.com akan memberikan contoh-contoh tembang Pangkur, lengkap dengan Paugeran (aturan) dan terjemahan serta makna yang terkandung.
Pangkur 1
Mingkar-mingkur ing ukara
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung
Kang tumrap ing tanah Jawa
Agama ageming aji
Terjemahan :
Membolak-balikkan kata
Karena agar anak mengerti dan terdidik
Bersama indahnya sebuah kidung
Dibungkus dengan keindahan
Agar sampai dan menjiwa ilmu luhur
Untuk tanah Jawa/Nusantara
Agama adalah busana Jiwa
Makna Tembang di atas adalah berbagai cara orang tua untuk mendidik anak dan murid mereka, dengan banyak menuturkan ajaran dan ajakkan. Salah satu sarana adalah dengan kidung syair penuh makna. Keindahan tembang diharapkan dapat membuka hati dan fikiran agar bisa masuk semua ilmu yang baik. Tembang ini adalah untuk seluruh Nusantara untuk selalu menjaga kepercayaan dan agama sebagai panutan.
Baca Juga : 11 Urutan Macapat Lengkap Struktur, Watak Dan Contohnya
Pangkur 2
Jinejer ing Wedhatama
Mrih tan kemba kembenganing pambudi
Mangka nadyan tuwa pikun
Yen tan mikani rasa
Yekti sepi sepa lir sepah asamun
Samasane pakumpulan
Gonyak-ganyuk nglelingsemi
Terjemahan :
Tertulis dalam serat Wedhatama
Agar jangan lelah dalam budi pekerti
Walau sudah tua dan pikun
Bila memupuk rasa
Akan sepi seperti ampas buangan
Ketika dalam bersosial
Gugup membuat malu
Makna dalam tembang di atas adalah sebuah nasehat untuk selalu belajar, mengolah budi dan megolah rasa, walau sudah tua. Mengolah rasa dan belajar menjauhkan dari tindak yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Kekosongan pikiran akan membawa keterpurukan apalagi jika kita berkumpul dalam lingkup sosial maka akan membuat kita malu.
Pangkur 3
Si pengung nora nglegewa,
Sangsayarda denira cacariwis
Ngandhar-andhar angendukur,
Kandhane ora kaprah,
Saya elok alangka longkangipun
Si wasis waskitha ngalah
Ngalingi marang sipingging
Si bodoh tidak menyadari
Terjemahan :
Si bodoh tidak menyangka
Semakin nglantur dan membual
Ucapannya setinggi langit
Omonganta tidak tepat
Si pintar yang tahu pergi mengalah
Untuk menutupi ulah di bodoh
Namun si bodoh tidak menyadarinya
Makna dalam tembang di atas adalah kelakuan orang yang suka membual dan sombong, seolah semua yang dikatannya benar dan tepat. Padahal semakin dia banyak bicara semakin terlihat bodoh. Kemudian orang yang pintar dan bijaksana segera pergi karena tidak betah sekaligus untuk menutupi kebodohannya. Nasehat yang terkandung agar kita selalu berhati-hati dalam bicara dan tidak menimbulkan isu yang tidak seperti faktanya.
Pangkur 4
Nggugu karsane priyangga,
Nora nganggo peparah lamun angling,
Lumuh ingaran balilu,
Uger guru aleman,
Nanging janma ingkang wus waspadeng semu,
Sinamun samudana,
Sesadoning adu manis.
Terjemahan :
Jangan menuruti kehendak dan hawa nafsu
Tidak memakai pedoman dan keterlaluan
Pantas jika di sebut dengan bodoh
Agar di sebut guru namun haus pujian
Akan tetapi orang yang sudah mengerti
Menutupi dengan semu dan lembut
Pintar menjaga diri dan dengan halus
Makna dalam cakepan pangkur diatas adalah nasehat agar kita tidak mengunggulkan diri dan merasa dirinya pintar. Seperti padi yang berisi tapi kian menunduk, hendaknya kita jangan sombong dan takabur. Orang yang mempunyai ilmu dan pengetahuan melakukan segala hal dengan tenang dan tidak merasa dirinya hebat karena di atas langit masih ada langit.
Pangkur 5
Mangkono ilmu kang nyata,
Sanyatane mung we reseping ati,
Bungah ingaran cubluk,
Sukeng tyas yen den ina
Nora kaya si punggung anggung gumunggung,
Ugungan sadina dina,
Aja mangkono wong urip
Terjemahan :
Seperti berikut ini ilmu yang benar
Untuk renungan dalam hati
Senang jika dibilang bodoh
Gembira hati ketika di hina
TIdak seperti bodoh dan sombong
Bicarnya selangit setiap hari
Janganlah bertindak seperti itu
Makna dalam tembang ini adalah suatu nasehat untuk diri kita sendiri untuk sabar dan tenang. Sabar jika di anggap bodoh dan bahagia ketika ada orang yang menjelek-jelekan kita. Jangan seperti orang sombong dan bodoh berkata selangit namun pada dasarnya tidak mempunyai arti.
Pangkur 6
Uripe sapisan rusak,
Nora mulur nalare ting saluwir,
Kadi ta guwa kang sirung,
Sinerang ing maruta,
Gumarenggeng anggereng anggung gumrunggung
Pindha padhane si mudha
Prandene paksa kumaki
Terjemahan :
Hidupnya satu kali telah rusak
Tidak berfikir panjang dan berantakan
Seperti gua yang sirung
Tehempas angin
Suaranya gemuruh dan menggema
Seperti anak muda tidak berpengetahuan
Namun sombong dan banyak tingkah
Makna dari tembang di atas adalah nasehat agar anak muda mencari ilmu dan bertata krama. Menggunakan logika dan perasaan agar tidak seperti gua yang kosong hanya bergema, atau seperti tong kosong nyaring bunyinya. Jauhi lah tindakan yang buruk dan sikap sombong.
Baca Juga :
Contoh Tembang Pocung Tema Pedidikan Lengkap Arti, Terjemahan, Penjelasan Serta Video
Pangkur 7
Kalamun ana manugsa
Anyinggahi dugi lawan prayogi
Iku watake tan patut
Awor lawan wong kathah
Wong degsura ndaludur tan wruh ing edur
Aja sira pedhak-pedhak
Nora wurung neniwasi
Terjemahan :
Jika ada insan
Yang menjauhi norma dan kebijaksanaan
Itu sifat yang tidak pantas
Apa lagi ketika berkumpul di masyarakat
Orang sombong tidak tahu aturan
Jangan pernah coba coba
Menyebabkan kecewa dan buruk sangka
Makna yang terkandung dalam cakepan di atas mematuhi peraturan dan norma yang berlaku masyarakat agar tidak terjadi suatu hal yang buruk. Tidak peduli dan sombong dalam masyarakat akan membuat diri sendiri merugi.
Pangkur 8
Mapan watake manungsa
Pan ketemu ing laku lawan linggih
Solah muna-muninipun
Pan dadi panengeran ingkang
Kang pinter kang bodho miwah kang luhur
Kang sugih lan kang melarat
Tanapi manungsa singgih
Terjemahan :
Ciri dan karakter manusia
Terlihat dari cara bertindak dan berbuat
Gerak gerik dan ucapan
Menjadi tanda bahwa
Yang pintar, bodoh dan bijaksana
Yang kaya dan miskin
Dan tidak lupa manusia yang baik
Makna dalam cakepan ini, memberikan ciri-ciri orang baik dan buruk adalah dilihat dari cara mereka bersikap dan bertindak. Segala perbuatan manusia akan menyebabkan sebab akibat pada dirinya sendiri. Suatu usaha dan tindakan akan berpengaruh pada keberhasilan dan tercapainya cita-cita orang itu sendiri.
Begitulah tembang pangkur yang sudah kami jelaskan. Semoga bermanfaat pangkur dengan contoh, arti dan filosofi penuh pitutur yang tersebut di atas.
Keyword Search
tembang pangkur yaiku, isi tembang pangkur, contoh tembang pangkur, watake tembang pangkur yaiku, gancaran tembang pangkur, arti tembang pangkur, contoh tembang pangkur brainly, tembang pangkur serat wedhatama.
Belum ada Komentar untuk "8 Tembang Pangkur Tema Pitutur Dan Filosofi Yang Terkandung"
Posting Komentar
Terimakasih Telah Berkunjung Silahkan Tinggalkan Komentar.