Campursari Dan Gamelan

Campursari Dan Gamelan

Halo sobat topwui.com berjumpa lagi dengan kami, semoga selalu mendapat rejeki berlimpah dan kesehatan selalu. Kali ini admin akan membahas tentang budaya campursari dan gamelan, yang mana di era modern ini telah berkembang dan maju karena pengaruh dari budaya luar dan budaya lokal. 

Pengetahuan tentang Campursari dan Gamelan

Kami akan membahas apa sih campursari? Dan apakah gamelan memang dapat diaplikasikan kedalam campursari?.

Nah daripada penasaran mari kita bahas bersama.

Campursari

Campursari berasal dari kata, campur : berpadu dan sari : rasa. Penjabarannya campursari adalah bersatu atau kolaborasi antara jenis musik satu dengan jenismusik lainnya yang menimbulkan rasa baru dan karakter berbeda. Campursari tidak hanya seperti saat ini alat musik diatonis dan pentatonis. Sebenarnya Laras gamelan Jawa tidak bisa dicampur dengan musik diatonis karena mempunyai ukuran nada yang berbeda jauh, maka dari itu sekarang banyak gamelan yang berlaras diatonis, itu pun sebenarnya bukan nada gamelan asli. 

Campursari asli adalah seperti karya asli Ki Narto Sabdo seperti perahu layar yang digarap dengan genre dangdut. Perpaduan gamelan yang biasanya dengan garab karawitan dicampur dengan gaya dangdut itu adalah campursari sebenarnya. Bisa dikatakan Ki Narto Sabdo adalah pelopor campursari pertama sebelum Mantous dengan CSGK (campur sari gunug kidul).

Di STSI Surakarta sekarang ISI Solo telah berkembang gaya musik gamelan dengan musik luar mereka menyebutnya dengan Komposisi. Banyak sekali komposer dari ISI yang ternama dan telah membantu berbagai pertunjukan termasuk Film layar lebar.

Berkembangnya musik kontemporer membuat khasanah budaya semakin komplit, dengan tidak meninggalkan dasar dari pengetahuan pakem karawitan.

Gamelan

Gamelan adalah alat musik Jawa dengan nada pentatonis, berlaras Slendro dan Pelog. Dalam pertunjukkan karawitan atau pagelaran wayang terdapat 3 pathet yaitu pathet NEM, pathet Sanga dan pathet Manyura. Disini terdapat keunikan sendiri dalam hal Laras, jika pathet NEM kempyung yang dipakai dalam slendro adalah nada atai Laras 6 (NEM) dan 2 (RO). Ketika beralih ke panthet Sanga kempyung beralih ke Laras 5 ( mo) dan 1 (ji). Ketika ke pathet manyura pindah lagi ke nada 6 dan 2 namun dalam jatuhnya pathet ke nada 3, jadi ketika manyura ada kesan nada agak meninggi dan ini menciptakan dinamika yang bisa membuat psikologi menjadi semangat.

Gamelan sendiri sudah masuk dalam salah satu musik yang di akui dunia oleh UNESCO. Karena salah satu instrumen yang unik dan hanya satu di dunia. Ini menjadikan bangga bangsa Indonesia dan patut untuk dilestarikan. 

Laras pelog dan slendro mempunyai ukuran yang berbeda namun Laras 6 dan 2 pelog maupun Slendro sama dan menjadi titik pertemuan antara keduanya. Laras gamelan ketika dibunyikan dengan suatu garab gendhing bagi para pengamat musik sangat Pleng atau mengena dalam hati ini menimbulkan kesan tenang dan nyaman membuat pendengar sangat bisa menikmati.

Saya kira cukup sekian dulu artikel kali ini semoga Bermanfaat dan bisa menjadi salah satu ilmu pengetahuan bagi anda para pembaca, silahkan tinggalkan komentar, saran dan kritik dari anda sangat saya harapkan untuk berkembangnya website ini Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Campursari Dan Gamelan"

Posting Komentar

Terimakasih Telah Berkunjung Silahkan Tinggalkan Komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel